Bumi
adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai
tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi,
bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan,
perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang
termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa
yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada
porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat
sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan
pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas
dari proses terbentuknya tata surya kita.
Bumi
mulai terbentuk saat butiran debu dan gas yang berada di sekitar matahari
saling melekat mmbentuk partikel.Partikel-partike tersebut selanjutnya
menggumpal menjadi lebih besar dan saling bertabrakan sehingga membentuk benda
benda berukuran planet.Salah satu benda tersebut diperkirakan sebagai bumi
dalam bentuk massa batuan yang dikelilingin gas dan tidak mengandung air.
Gaya
berat yang dimiliki bumi meningkatkan tekanan sehingga bagian dalam bumi akan mencair.Sementara itu,bahan yang
berat seperti besi akan tertekan dan tenggelam ke dalam bumi,sedangkan bahan
yang ringan akan muncul dan menapung ke permukaan bumi membentuk kerak bumi.
Adanya
pemanasan di dalam bumi menyebabkan terbentuknya uap ir dan gas gas lainnya
hinga membentuk atmosfer.Diperkirakan unsure-unsur yang terkandung dalam
atmosfer pada saat itu adalah hydrogen,helium,metana,dan ammonia.susunan unsure
seperti itu sama dengan susunan unsur pada atmosfer planet Jupiter.bertambah
banyaknya kadar oksigen terjadi pada saat
batuan yang leleh secara terus menerus teruai hingga cukup untuk
mendukung kehidupan tumbuhan dan hewan.
Seiring
dengan terbentuknya atmosfer tersebut,awan yang telah ada sejak awal tersapu
oleh angin matahari.Atmosfer pun mengurangi pancaran langsung matahri ke
bumi.Bumi menjadi dingin dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer.
Perlahan-lahan
dan dalam kurun waktu jutaan tahun awan tersebut mendingin,uap air
mengembun,selanjutnya menjadi hujan yang sangat lebat hingga membanjiri bumi
dan mendinginkan batuan di permukaan bumi.
Limpahan
air hujan tersebut pada akhirnya berkumpul pada tempat yang rendah di bumi
himgga terbentuk samudera.Namun,pada saat itu samudera belum terasa sangat
asin.Hujan yang turun terus menerus melarutkan garam dari tanah dan batuan dan
dialirkan oleh sungai ke lautb
Bagaimana Bumi ini
terbentuk secara pasti masih merupakan perdebatan dimana banyak pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli dengan alasan yang berbeda-beda pula. Berikut ini
beberapa teori mengenai pembentukan bumi yang umum dikenal.
1. Teori
Kant – Laplace
Sejak
jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis
terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses
terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan
oleh Immanuel Kant
(1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut
Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa
terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
2. Teori
Planetesimal
Pada
awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika
bersama rekannya T.C
Chamberlain, seorang ahli geologi,
mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri
dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah
bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada
waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka
sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi
dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke
luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar
mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas
berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan
terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal.
Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik – menarik bergabung
menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk bumi.
3. Teori
Bintang Kembar
Teori
ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.
Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang
tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang
tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya.
4. Teori
Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori
ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys
pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam
jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari,
saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air
laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari
mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada
tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung
tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar
yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang
besar itu.
Dalam lidah yang
panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah,
lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang
besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi,
melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti
Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita,
pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara
pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada
orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan
mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari,
maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu.
Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah
bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan
yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama
dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah
dibicarakan di atas.
5. Teori
Big Bang
Berdasarkan
Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun
yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan
terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet bumi.
Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi,
yaitu:
1.
Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan
atauperbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
Masih banyak
teori-teori yang lainnya yang dikemukakan oleh para ahli seperti:
Teori
Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi
tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa
matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
Teori
Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von
Weizsaecker, seorang ahli astronomi
Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang
dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri
atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat
tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan
unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik
unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi
membentuk palnet – planet, termasuk bumi.
Teroti
Kuiper dikemukakan oleh Gerald
P.Kuiper mengemukakan bahwa pada
mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah
protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari
adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur – unsur
ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari
menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan
tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet – planet.
Teori
Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred
L.Whipple, mengemukakan pada mulanya
tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk
semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan
massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap
ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk
planet – planet.
Secara umum yang
paling populer sampai sekarang adalah Teori Big Bang dan banyak diikuti oleh
para ilmuwan walaupun terkadang masih terdapat beberapa perbedaan.