SENIN, 29 OKTOBER 2012
HARI LAHIRNYA NEGARAKU
KARYA: ZULFANSYAH
RAPI BERBARIS TANPA CELAH PEMBELA MU BERADA DI BARISAN TERDEPAN.
MENERIAKKAN SEMANGAT DAN
KOBARAN API PERJUANGAN DI SELURUH PELOSOK.
SEBATAS BAMBU RUNCING
BESERTA DO’A TERPANJATKAN DARI MULUT SETIAP INSAN DI KEDIAMAN MU.
MERDEKA… MERDEKA… MERDEKA…
MERDEKA... SATU KATA YANG
HANYA DIINGINKAN OLEH PARA PEJUANG DAN PAHLAWAN DARI PENJAJAHAN BENGIS YANG
MEREKA ALAMI.
BEBAS… JERIT TANGIS ANAK
DAN PEMUDA BANGSA INI DALAM PENGASPIRASIAN.
HINGGA TEPAT PADA:
17 ADALAH ANGKA MANIS,
8 ADALAH ANGKA
KEBERUNTUNGAN, DAN
45 ADALAH ANGKA YANG PENUH
DENGAN PERJUANGAN.
DI SANALAH TERPROKLAMIRNYA
KEBEBASAN DAN KEMERDEKAAN DARI PENYIKSAAN PENJAJAHAN KOLONIAL.
UCAP SYUKUR TERLONTARKAN
DARI SETIAP SUDUT WILAYAH INI.
TANGIS BAHAGIA MENJADI
POTRET KALA ITU.
SATU DO’A DAN SATU
HARAPAN, AKAN TETAP TERUS TERPANJATKAN UNTUK MU INDONESIA KU.
JAYALAH DAN MAJULAH SERTA
JADILAH NEGARA YANG LEBIH BAIK DAN TERDEPAN.
DIRGAHAYU INDONESIA KU
UNTUK UMUR MU YANG KE-67 TAHUN.
SENIN, 29 OKTOBER 2012
RINDU PERDAMAIAN
PALESTINA
KARYA: ZULFANSYAH
SETIAP JERIT.
SETIAP TANGIS.
SETIAP TETES AIR MATA YANG BERLINANG.
SETIAP KESENGSARAAN.
TERLUKISKAN DI TANAH PALESTINA.
HATI RISAU.
HATI CEMAS.
MEMIKIRKAN NASIB JIWA YANG TAK BERSALAH.
ADAKAH ORANG YANG MENOLONG MEREKA YANG SEKARANG INI RINDU PERDAMAIAN.
YA, ALLAH... PENUH DENGAN AIR MATA HAMBA BERDO'A.
MERDEKAKANLAH TANAH DAN ORANG-ORANG PALESTINA
DARI SEGALA COBAAN YANG MEREKA RASAKAN SAAT INI.
JERUJI BESI TAK SEBANDING DENGAN KEPEDIHAN YANG MEREKA RASAKAN.
DINGINNYA KUTUB TAK SEBANDING DENGAN DINGINNYA BENDA YANG TERGELETAK TAK BERNYAWA LAGI.
DAN PANASNYA MENTARI TAK SEBANDING DENGAN KEBINGUNGAN MEREKA MENCARI PERLINDUNGAN.
YA, ALLAH... YA, RABB... KIRIMKANLAH KAKI TANGAN MU YANG MAMPU MEMBEBASKAN TANAH TERJAJAH PALESTINA DARI KEJAMNYA BELENGGU.
TORR... TORR... BOUUMM...
KINI PALESTINA MENJADI POTRET PEMPAT BERDENTINGNYA LONGLONGAN TEMBAKAN DAN LEDAKAN.
BERCAK CAIRAN MERAH KENTAL BAK SERAYA MENGHIASI SETIAP SUDUT RUANG PALESTINA.
MANAKAH LANGKAH-LANGKAH PERDAMAIAN DUNIA?
DIMANAKAH PERNYATAAN PERDAMAIAN DUNIA ITU?
APAKAH SEKARANG INI SUDAH TIDAK ADA LAGI YANG MENGERTI ARTI PERDAMAIAN?
KESADARAN AKAN PERDAMAIAN BAKMENCIPTAKAN SENYUMAN CERIA YANG TERLUKIS DI BIBIR SETIAP MANUSIA DI DUNIA YANG HIDUP SALING BERDAMPINGAN.
Sempat terpikir oleh ku
Jikalau alam kelakkan enggan untuk bersahabat
Alam marah atas kesalahan manusia
Namun, kini terjawab sudah
Keseganan terlukis antara alam dengan penghuninya
Bermacam peristiwa kini terjadi di mana-mana
Banjir bandang, tsunami, gempa bumi, dan tanah longsor turut menyapa umat manusia
Ya, Rabb. Kami rindu keeratan kami dengan alam-Mu ini
Kami rindu di saat manusia bergandengan dengan sekitar
Kenapa Engkau beri manusia sifat yang begitu kikir
Kikir akan kepentingan sendiri
Kikir yang dipenuhi dengan rasa kesombongan
Tiada rasa perduli melihat rusaknya alam
Gunung-gunung meletus
Goncangan bumi di mana-mana
Gelombang pasang yang menerjang, menyapu bersih, melibas semua yang ada di depannya
Menyeret jiwa yang tak sanggup lagi lari dari maut menjemput
Putaran badai yang ikut serta menari-nari di atas permukaan
Menggulung semua yang menghalangi tariannya
Ya, ALLAH. Tiada yang dapat disalahkan melainkan kami yang selalu sombong dan angkuh ke pada-Mu
Ya, Rabb. Akankah kata maaf dapat menghapus semua kesalahan yang telah kami perbuat
Andai engkau alam dapat berbicara kan ku dengar semua keluh-kesah mu
Rabu, 07 November 2012
ALAM TAK LAGI BERSAHABAT
Karya: ZULFANSYAH
Sempat terpikir oleh ku
Jikalau alam kelakkan enggan untuk bersahabat
Alam marah atas kesalahan manusia
Namun, kini terjawab sudah
Keseganan terlukis antara alam dengan penghuninya
Bermacam peristiwa kini terjadi di mana-mana
Banjir bandang, tsunami, gempa bumi, dan tanah longsor turut menyapa umat manusia
Ya, Rabb. Kami rindu keeratan kami dengan alam-Mu ini
Kami rindu di saat manusia bergandengan dengan sekitar
Kenapa Engkau beri manusia sifat yang begitu kikir
Kikir akan kepentingan sendiri
Kikir yang dipenuhi dengan rasa kesombongan
Tiada rasa perduli melihat rusaknya alam
Gunung-gunung meletus
Goncangan bumi di mana-mana
Gelombang pasang yang menerjang, menyapu bersih, melibas semua yang ada di depannya
Menyeret jiwa yang tak sanggup lagi lari dari maut menjemput
Putaran badai yang ikut serta menari-nari di atas permukaan
Menggulung semua yang menghalangi tariannya
Ya, ALLAH. Tiada yang dapat disalahkan melainkan kami yang selalu sombong dan angkuh ke pada-Mu
Ya, Rabb. Akankah kata maaf dapat menghapus semua kesalahan yang telah kami perbuat
Andai engkau alam dapat berbicara kan ku dengar semua keluh-kesah mu
Rabu, 07 November 2012
Kesucian Seorang Ayah
Karya : ZULFANSYAH
Banyak cerita ku pada mu
Banyak kata yang telah engkau ucapkan
Banyak rasa dari diri mu
Itu semua engkau berikan untuk ku
Setiap dekapan
Memberikan ketenangan dalam jiwa
Setiap untaian
Memberikan do'a yang begitu mulia
Andai ku dapat tahu saat engkau menangis
Menangis dalam do'a mu
Menangis dalam sujud mu
Manangis untuk kebahagiaan ku
Kan ku hapus linangan air yang menetes dari mata mu
Wahai ayah
Maafkanlah anak mu ini yang tidak tahu betapa berat perjuangan mu
Ayah
Ampunkanlah anak mu ini yang begitu meremehkan akan diri mu
Engkau rela menepak langkah kokoh mu di bawah sengat matahari
Hujan pun tak dapat menghambat mu untuk anak mu
Namun, apa daya
Anak mu tak pernah merasakan derita mu
Disaat anak mu berada di puncak sekali pun
Ia tak akan mengajak mu kesana
Namun senyuman kan tetap mewarnai paras mu
Kerentahan kan menjadi resiko bagi mu
Ku berjanji kelak ku akan menjadi ayah yang seperti engkau
Penuh dengan kasih sayang
Rengkulan hangat lindungi diri ku
Dalam dekap mu ku merasa aman
Memberi cerita kepada anak-anak ku
Terima kasih ayah untuk segalanya.
SEGERA
Karya: ZULFANSYAH
Bersama semangat melangkah ke depan
Mengukir cinta di keabadian singgahsana
Mau tidak mau aku harus melangkah
Bercerita pada diri sendiri
Merasa letih cibiran iblis menyerang
Iman di dalam menjadi tameng perbendaharaan
Menjerit cukup pada sang waktu
Hanya ejekkan yang didapat
Berdiri polos memandang sang lawan
Bercerita pada sang hati untuk segera
Terkutuk kau sang iblis
Angan melambung tangan menjulang
Bersama semangat yang berkobar
Bersujud pada Sang Khalid
Segera...
Asa masih menunggu di depan
HANYA AKU
Karya: ZULFANSYAH
Hanya aku yang mengerti hati inin
Hanya aku yang pahami perasaan ini
Rasa sakit terdalam, merintih, hanya aku yang tahu
Rasa cinta, sayang, gembira juga hanya aku yang tahu
Semuanya egois, kenapa aku yang merasakannya?
Berharap semua akan terbalaskan
Tapi apa?
Mereka terdiam
Mereka menghindar, mencela perasaan ini
Tidak ada yang mengerti aku
Hanya sepi walaupun semerbak angin menghempasku
Kini ku mengerti arti sang takdir
Berharap aku akan arti kesabaran
APA SALAHKU
Karya: ZULFANSYAH
Semuanya menyalahkanku
Menjauhi, menceritakan diriku yang kurang
Mereka berbisik
Aku selalu salah
Di depan, mereka lugu
Namun semua itu palsu
Tidak ada yang memilihku
Membela, mendukung aku yang terkucilkan
Semuanya lari
Awal cerita sangat akrab
Rahasia tertawa padaku
Menjerit, mengejek diriku yang lemah
Apakah ini takdir Tuhan?
Takdir yang harus aku jalani dengan kepahitan
Percaya tapi tak percaya
Baik tapi tidak baik
Bangga tapi tak bangga
Aku sendiri
Menangis, tersedu, meronta
Kenapa aku yang ditakdirkan?
Lihat mereka
Mereka senang, ceria
Ternaungi rasa kepercayaan
Hanya diam
Sedih
Iri melihat mereka yang bernasib seperti itu
Tak ada kepercayaan
Tak ada kebanggaan
Yang ku dapat hanya remehan, kucilan, ejekkan
Dan tawaan belaka
0 komentar:
Posting Komentar