Senin, 04 Februari 2013

Sosiologi


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Manha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas sosiologi ini dengan sebaik mungkin.
            Penulis sebagai penyusun tugas ini menyadari bahwa penyusunan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari guru pembimbing, atau guru yang lain maupun dari rekan-rekan kami sendiri demi menyempurnakan tugas yang akan dibuat berikutnya.
            Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada guru yang telah membimbing dalam pelajaran materi selama ini. Tanpa pengorbanan dan dukungan dari beliau mungkin tugas yang penulis buat ini tidak akan lebih baik tanpa bantuan dari beliau. Dan juga pada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan serta saran-saran, penulis ucapkan banyak terima kasih.
            Semoga dengan adanya tugas ini dapat mempermudah guru dalam proses penilaian, sekaligus sebagai tolak ukur bagi para pelajar terhadap materi yang diberikan. Cukup sekian kata pengantar ini, lebih dan kurang penulis mohon maaf.


Binjai,       Januari 2013

Penulis



PENDAHULUAN                                                                                      
A.      Latar belakang
           
                Kepribadian sebenarnya adalah sebuah konsep yang sangat luas. Itulah mengapa definisi kepribadian yang disampaikan oleh satu ahli dengan ahli yang lain kadang berbeda. Namun perbedaan pendapat itulah yang nantinya akan melengkapi dan memperkaya pengetahuan kita mengenai konsep kepribadian. Berikut adalah pengertian atau definisi kepribadian yang disampaikan oleh beberapa ahli.
1.  Roucek dan Warren, dalam buku yang berjudul "Sociology an Introduction",  Roucek dan Warren mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem saraf, watak, seksual, proses pendewasaan individu yang bersangkutan, dan kelainan-kelainan biologis lainnya. Adapun faktor psikologis meliputi unsur tempramen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan, dan sebagainya. Faktor sosiologis yang mempengaruhi  kepribadian seorang individu dapat berupa proses sosialisasi yang ia peroleh sejak kecil.
2.  Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kepribadian adalah susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan  seseorang.
3.   Yinger, mengatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah perpaduan yang utuh antara sifat, sikap, pola pikir, emosi, dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya.
4. Theodore M. Newcomb, adalah seorang ahli sosiologi berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menghadapi suatu masalah atau keadaan.
5. M. A. W. Brower, berpendapat bahwa kepribadian adalah corak tingkah laku sosial seorang individu yang meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
6. Cuber, berpendapat bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapt dilihat oleh seseorang.
7. Horton, menyebutkan bahwa kepribadian adalah seluruh sikap, perasaan, ekspresi, dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan temparmen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan perilaku yang baku, atau pola konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
            Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud dengan kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola pikir, dan perasaan, konsep diri, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum atau kecenderungannya.
Setiap orang mempunyai kepribadian, hanya saja tiap orang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor warisan biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok dan pengalaman unik.
a.      Warisan Biologis (keturunan).
b.      Lingkungan Fisik (geografi).
c.       Kebudayaan.
d.      Pengalaman Kelompok.
e.      Pengalaman Unik. Menurut Paul B. Horton, pengalaman unik mengandung pengertian bahwa tidak seorang pun mengalami serangkaian pengalaman yang persis sama antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak seorangpun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama. Hal tersebut disebabkan karena pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah mengapa dua orang individu yang hidup pada lingkungkungan yang sama tidak akan menghasilkan kepribadian yang sama, bahkan pada seseorang yang lahir kembar sekalipun.
Dari kelima faktor tersebut kali ini kami akan memusatkan pada pengalaman unik sebagai salah satu faktor dalam mempengaruhi kepribadian seseorang.
B.      Paparan Materi
Pengalaman Unik ( Unique Experience )
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Mengapa demikian? Walaupun mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal lainnya. Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.
Menurut Paul B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yang telah dilewati memberikan warna tersendiri dalam kepribadian dan menyatu dalam kepribadian itu, setelah itu baru hadir pengalaman berikutnya.
Dalam hidupnya seorang individu akan mempunyai pengalaman sendiri - sendiri. Pengalaman tersebut sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan baik dengan lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, kantor dll. Antara individu yang satu dengan yang lainnya memiliki pengalaman yang tidaksama. Dengan demikian, pengalaman tersebut akan membentuk sebuah kepribadian unik seseorang.
Pengalaman Pribadi yang Unik Apa sebab anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang sama, tetapi ternyata memiliki kepribadian yang berbeda? Sebabnya, mereka tidak mendapatkan pengalaman yang benar-benar persis sama. Orang tua biasanya tidak memperlakukan anak-anaknya dengan cara yang persis sama. Pengalaman pribadi dalam keluarga ini kemudian diperluas di lingkungan sekolah dan teman sepermainannya. Hal itu disebabkan anak-anak memiliki kelompok teman sebaya yang berbeda, guru-guru yang berbeda, dan peristiwa yang berbeda-beda pula. Setiap individu mempunyai pengalaman pribadi masing-masing. Pengalaman pribadi setiap orang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan lingkungan kehidupan dan kebudayaannya. Pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan di daerah perkotaan tentu saja akan berbeda dengan pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan di pedesaan. Pengalaman hidup yang komplek, terbuka, dan dinamis menyebabkan perilaku remaja-remaja kota lebih agresif, pemberani dan terbuka. Sebaliknya pengalaman hidup yang sederhana, tradisional, bersifat tertutup terhadap perubahan menyebabkan para remaja desa lebih bersifat pemalu, kaku, dan tertutup.
Berikut beberapa contoh dari pengalaman unik sebagai berikut:
 Pengalaman Unik Razia PSK di Hongkong
Suatu malam menelusuri kehidupan malam di gemerlapnya kota kosmopolitan sekelas Hongkong. Tidak disana tidak disini, yang namanya dunia gemerlap malam tidak ada habisnya untuk diceritakan. Namun disela-sela hingar bingarnya kehidupan gemerlap malam di negara bekas koloni Inggris yang sudah dikembalikan pada pemiliknya Cina, yang kini menjadi wilayah otonom tersebut ada hal yang menarik.


Kita ikuti saja alur cerita pengalaman salah satu regu polisi sipil semacam Sat-Pol PP lah bila disini, silahkan disimak bila belum cukup dewasa ruanghati.com menyarankan untuk tidak melanjutkannya.
Ada beberapa hal yang janggal ditemui oleh petugas Sat-Pol PP sehingga petugas memberanikan meminta untuk sang PSK diminta membuka pakaiannya, dan akhirnya

Walah-walah, lha kok ternyata ada diketemukan pasal penipuan ini, bisa merugikan konsumen gerutu petugas Sat-Pol PP, ternyata semula hasil tangkapan operasi yang mengaku bernama Sunarti ini ternyata belakangan diketahui bernama Sunarto (mungkin demikian bila diterjemahkan dalam bahasa lokal kita), selanjutnya

Akhirnya barang bukti pun dikumpulkan oleh petugas Sat Pol PP untuk dilanjutkan pada penindakan Tipiring alias Tindak Pidana Ringan, yah begitulah kira kira bila diterjemahkan ruanghati.com kedalam istilah yang lebih akrab di telinga kita. Dan yang lebih konyolnya lagi setelah di “brodoli” satu persatu terbuktilah bila “narti” yang dimaksud benar-benar “narto” yang menyamar sebagai PSK.


NB:Tobat-tobat, sadarlah narto kembalilah kepada jalan yang benar. Agar hidup lebih tentram dan damai. Bukankah demikian teman teman?

PENUTUP
               
Demikianlah tugas yang penulis buat ini. Bila terdapat banyak kekurangan penulis mohon maaf. Mungkin tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan itu hanya milik ALLAH SWT. Penulis akhiri dengan,


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

0 komentar: