KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Manha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas sosiologi ini dengan
sebaik mungkin.
Penulis
sebagai penyusun tugas ini menyadari bahwa penyusunan masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari guru pembimbing,
atau guru yang lain maupun dari rekan-rekan kami sendiri demi menyempurnakan
tugas yang akan dibuat berikutnya.
Penulis
juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada guru yang telah
membimbing dalam pelajaran materi selama ini. Tanpa pengorbanan dan dukungan
dari beliau mungkin tugas yang penulis buat ini tidak akan lebih baik tanpa
bantuan dari beliau. Dan juga pada teman-teman yang telah memberikan dukungan
dan masukan serta saran-saran, penulis ucapkan banyak terima kasih.
Semoga
dengan adanya tugas ini dapat mempermudah guru dalam proses penilaian,
sekaligus sebagai tolak ukur bagi para pelajar terhadap materi yang diberikan.
Cukup sekian kata pengantar ini, lebih dan kurang penulis mohon maaf.
Binjai, Januari 2013
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Kepribadian sebenarnya adalah sebuah konsep yang sangat luas.
Itulah mengapa definisi kepribadian yang disampaikan oleh satu
ahli dengan ahli yang lain kadang berbeda. Namun perbedaan pendapat itulah yang
nantinya akan melengkapi dan memperkaya pengetahuan kita mengenai konsep kepribadian. Berikut adalah pengertian
atau definisi kepribadian yang disampaikan oleh beberapa ahli.
1. Roucek dan Warren, dalam buku yang berjudul "Sociology an Introduction",
Roucek dan Warren mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi
faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku
individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem saraf,
watak, seksual, proses pendewasaan individu yang bersangkutan, dan
kelainan-kelainan biologis lainnya. Adapun faktor psikologis meliputi unsur
tempramen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan, dan
sebagainya. Faktor sosiologis yang mempengaruhi kepribadian seorang individu dapat berupa proses sosialisasi yang
ia peroleh sejak kecil.
2. Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kepribadian adalah susunan dari
unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan
seseorang.
3. Yinger, mengatakan
bahwa kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang dengan sistem
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah perpaduan yang utuh antara
sifat, sikap, pola pikir, emosi, dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu
agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya.
4. Theodore M. Newcomb, adalah seorang ahli sosiologi
berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa kepribadian adalah
organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari
perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan organisasi
dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan
merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia
menghadapi suatu masalah atau keadaan.
5. M. A. W. Brower, berpendapat bahwa kepribadian
adalah corak tingkah laku sosial seorang individu yang meliputi kekuatan,
dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
6. Cuber,
berpendapat bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang
tampak dan dapt dilihat oleh seseorang.
7. Horton,
menyebutkan bahwa kepribadian adalah seluruh sikap, perasaan, ekspresi, dan
temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan temparmen itu akan terwujud
dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang
mempunyai kecenderungan perilaku yang baku, atau pola konsisten, sehingga
menjadi ciri khas pribadinya.
Dari pengertian yang diungkapkan
oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud
dengan kepribadian (personality)
merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat
seseorang, yang mencakup pola pikir, dan perasaan, konsep diri, dan mentalitas
yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum atau kecenderungannya.
Setiap orang mempunyai kepribadian,
hanya saja tiap orang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor warisan
biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok dan pengalaman
unik.
a.
Warisan Biologis (keturunan).
b.
Lingkungan Fisik (geografi).
c.
Kebudayaan.
d.
Pengalaman Kelompok.
e.
Pengalaman Unik. Menurut Paul B. Horton, pengalaman
unik mengandung pengertian bahwa tidak seorang pun mengalami serangkaian
pengalaman yang persis sama antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak
seorangpun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama. Hal tersebut
disebabkan karena pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu
selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah mengapa
dua orang individu yang hidup pada lingkungkungan yang sama tidak akan
menghasilkan kepribadian yang
sama, bahkan pada seseorang yang lahir kembar sekalipun.
Dari kelima faktor tersebut kali ini kami akan memusatkan pada pengalaman unik sebagai salah
satu faktor dalam mempengaruhi kepribadian seseorang.
B. Paparan Materi
Pengalaman
Unik ( Unique Experience )
Setiap orang mempunyai kepribadian
yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang
sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik
yang sama pula. Mengapa demikian? Walaupun mereka pernah mendapatkan pengalaman
yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal lainnya.
Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada pengalaman siapapun
yang secara sempurna menyamainya.
Menurut Paul B. Horton, pengalaman
tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yang telah dilewati
memberikan warna tersendiri dalam kepribadian dan menyatu dalam kepribadian
itu, setelah itu baru hadir pengalaman berikutnya.
Dalam hidupnya seorang individu akan
mempunyai pengalaman sendiri - sendiri. Pengalaman tersebut sebagai hasil
interaksinya dengan lingkungan baik dengan lingkungan keluarga, masyarakat,
sekolah, kantor dll. Antara individu yang satu dengan yang lainnya memiliki
pengalaman yang tidaksama. Dengan demikian, pengalaman tersebut akan membentuk
sebuah kepribadian unik seseorang.
Pengalaman Pribadi yang Unik Apa
sebab anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang sama, tetapi
ternyata memiliki kepribadian yang berbeda? Sebabnya, mereka tidak mendapatkan
pengalaman yang benar-benar persis sama. Orang tua biasanya tidak memperlakukan
anak-anaknya dengan cara yang persis sama. Pengalaman pribadi dalam keluarga
ini kemudian diperluas di lingkungan sekolah dan teman sepermainannya. Hal itu
disebabkan anak-anak memiliki kelompok teman sebaya yang berbeda, guru-guru
yang berbeda, dan peristiwa yang berbeda-beda pula. Setiap individu mempunyai
pengalaman pribadi masing-masing. Pengalaman pribadi setiap orang berbeda-beda.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan lingkungan kehidupan dan
kebudayaannya. Pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan di daerah perkotaan
tentu saja akan berbeda dengan pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan di
pedesaan. Pengalaman hidup yang komplek, terbuka, dan dinamis menyebabkan
perilaku remaja-remaja kota lebih agresif, pemberani dan terbuka. Sebaliknya
pengalaman hidup yang sederhana, tradisional, bersifat tertutup terhadap
perubahan menyebabkan para remaja desa lebih bersifat pemalu, kaku, dan
tertutup.
Berikut beberapa contoh dari
pengalaman unik sebagai berikut:
Pengalaman Unik Razia PSK di Hongkong
Suatu malam
menelusuri kehidupan malam di gemerlapnya kota kosmopolitan sekelas Hongkong.
Tidak disana tidak disini, yang namanya dunia gemerlap malam tidak ada habisnya
untuk diceritakan. Namun disela-sela hingar bingarnya kehidupan gemerlap malam
di negara bekas koloni Inggris yang sudah dikembalikan pada pemiliknya Cina,
yang kini menjadi wilayah otonom tersebut ada hal yang menarik.
Kita ikuti saja alur cerita pengalaman
salah satu regu polisi sipil semacam Sat-Pol PP lah bila disini, silahkan
disimak bila belum cukup dewasa ruanghati.com menyarankan untuk tidak
melanjutkannya.
Ada beberapa hal yang janggal ditemui oleh petugas Sat-Pol PP sehingga petugas memberanikan meminta untuk sang PSK diminta membuka pakaiannya, dan akhirnya
Ada beberapa hal yang janggal ditemui oleh petugas Sat-Pol PP sehingga petugas memberanikan meminta untuk sang PSK diminta membuka pakaiannya, dan akhirnya
Walah-walah, lha kok ternyata ada diketemukan pasal penipuan ini, bisa merugikan konsumen gerutu petugas Sat-Pol PP, ternyata semula hasil tangkapan operasi yang mengaku bernama Sunarti ini ternyata belakangan diketahui bernama Sunarto (mungkin demikian bila diterjemahkan dalam bahasa lokal kita), selanjutnya
Akhirnya barang bukti pun dikumpulkan oleh petugas Sat Pol PP untuk dilanjutkan pada penindakan Tipiring alias Tindak Pidana Ringan, yah begitulah kira kira bila diterjemahkan ruanghati.com kedalam istilah yang lebih akrab di telinga kita. Dan yang lebih konyolnya lagi setelah di “brodoli” satu persatu terbuktilah bila “narti” yang dimaksud benar-benar “narto” yang menyamar sebagai PSK.
NB:Tobat-tobat, sadarlah narto kembalilah kepada jalan yang
benar. Agar hidup lebih tentram dan damai. Bukankah demikian teman teman?
PENUTUP
Demikianlah tugas yang penulis
buat ini. Bila terdapat banyak kekurangan penulis mohon maaf. Mungkin tugas ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan itu hanya milik ALLAH SWT.
Penulis akhiri dengan,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar